Gelar potensi desa wisata adalah salah satu kegiatan yang di agendakan secara rutin setiap tahunnya oleh Dinas Pariwisata Kulon Progo. Gelar potensi desa wisata ini salah satu kegiatan yang di harapkan bisa membantu desa wisata yang ada di kulon progo agar terus maju,berkembang dan dapat di kenal wisatawan nasional maupun mancanegara.
Gelar potensi desa wisata ini di lakukan di seluruh desa wisata di kulon progo,salah satunya di desa wisata jatimulyo. Berbeda dengan tahun sebelumnya , gelar potensi tahun ini di adakan dengan cara menggabungkan beberapa desa wisata menjadi satu paket desa wisata.Dalam kesempatan gelar potesi desa wisata tahun ini, desa wisata jatimulyo mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan desa wisata purwosari dan desa wisata banjararum kalibawang
Gelar potensi desa wisata di jatimulyo ini diawali dengan penyambutan dewan juri yang kali ini terdiri dari 5 juri yaitu GKR Bendara selaku ketua badan promosi pariwisata daerah D. I. Yogyakarta ,Ibu Martha Sasongko, S.Si (influencer), Ibu Dr. Ani Wijayanti, M.M (Akademisi-Dosen Universitas BSI Yogyakarta) , Bapak Drs Octo Lampito, M. Pd (Pimpinan Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat ), dan Bapak Bobby Ardiyanto Setyo Adjie, S.E (Ketua DPD GIPI DIY) di rest area kembang tebu. Para juri diberi kenang-kenangan berupa capil produk kerajian dari masyarakat jatimulyo yang di percantik dengan gambar lukisan berbagai macam potensi wisata yang ada di jatimulyo. Dalam penyambutan ini juga ada beberapa kegiatan di antaranya senam sehat masal oleh ibu PKK se Jatimulyo dan mahasiswa KKN dari UPN Yogyakarta, pentas seni jathilan Eko Budoyo dan juga Bazar UMKM warga Jatimulyo.Selanjutnya acara di buka dengan sambutan oleh lurah kalurahan Jatimulyo, Bapak Anom Sucondro, dan juga Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo ,Bapak Joko Mursito.
Selanjutnya mas Suhandri selaku Ketua Desa Wisata Jatimulyo, memparkan berbagai potensi yang berada di desa wisata jatimulyo, sebelum dewan juri di ajak untuk berkeliling menikmati paket wisata yang di beri judul paket wisata NGRUMAT BUMI.
Setelah selesai acara penyambutan, dewan juri di ajak untuk melihat kelengkapan administrasi di ruang sekretariat desa wisata dan tak lupa juga di kenalkan dengan JATILAPAK MART, dimana di ruangan ini terdapat berbagai oleh2 UMKM dan kerajinan khas desa wisata jatimulyo, yang siap di beli oleh para wisatawan.
Dalam trip gelar potensi desa wisata ini, dewan juri di ajak menjelajahi desa wisata jatimulyo, menggunakan pick up yang di modifikasi sedemikian rupa untuk mengantarkan para dewan juri menuju lokasi wisata sembari menikmati keindahan alam dan kesejukan alami yang tersaji sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata.
Kunjungan pertama, dewan juri beserta rombongan di ajak untuk menikmati hidangan makan siang yaitu menikmati santapan makanan khas Nasi Dekon dan segarnya Kelapa muda yang di sajikan menggunakan Sedotan berasal dari dahan daun pepaya di pelataran situs pepunden Gondang Ho. Sembari makan siang ,Mas Suhandri ,selaku ketua desa wisata menjelaskan , tentang apa itu nasi dekon, dan sejarah situs Gondang Ho. Beserta potensi wisata pelestarian lingkungan Desa Ramah Burung. Kemudian setelah puas dengan makan siang, di lanjutkan dengan kunjungan ke wisata Alam kembang soka untuk melakukan Penanaman pohon, sebagai bentuk untuk membantu melestarikan alam.
Seusai berkegiatan di kembang soka, trip gelar potensi desa wisata , dilanjutkan dengan mengunjungi Vihara Giri Dharma yang berada di Padukuhan sokomoyo,Dalam kunjungan ini dewan juri beserta rombongan di ajak berdiskusi tentang kuatnya rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang berada di desa wisata jatimulyo.acara ini di tutup dengan pelepasliaran burung.
Sebagai penutup trip gelar potensi ini , di lanjutkan dengan mengunjungi Sentra Kerajinan berupa berbagai anyaman dari bambu dan juga kunjungan ke KWT Suka tani untuk melihat dan mencoba berbagai kegiatan yang di lakukan oleh ibu2 KWT suka Tani.
Pada Malam harinya, sebagai penutup Acara gelar potensi desa wisata ini, di Pentaskan Sebuah Sendratari Yang di beri nama Sendratari Tribuana Manggala Bhakti, yang mempunyai nilai pembelajaran untuk berperan aktif dalam menjaga bumi tetap lestari terutama tentang Flora dan Fauna.
0 Komentar