Tradisi merti dusun Saparan sering disebut juga dengan bersih dusun , hakikatnya sama dengan simbol rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas apa yang telah diberikan. Kegiatan semacam ini masih terus di lestarikan dan masih sangat lazim ditemukan di pedesaan maupun di padukuhan. Masyarakat Jawa percaya ketika sedang dilanda duka dan musibah mendalam pun masih ada banyak hal yang patut disyukuri. Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur itu,salah satunya seperti tradisi Saparan di Padukuhan Beteng, Kalurahan Jatimulyo.

Padukuhan beteng merupakan salah satu padukuhan yang berada di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.Padukuhan Beteng mempunyai kondisi alam yang masih asri dan sejuk,selain itu masyarakat disini pun juga masih melestarikan budaya leluhur dan tradisi seperti halnya bersih dusun yaitu Saparan hingga saat ini.

Tradisi Merti dusun Saparan diadakan di Padukuhan Beteng, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo bertepatan pada bulan Sapar dalam adat istiadat setempat sebagai awal tahun Jawa.

Merti dusun Saparan dilakukan selama satu hari satu malam.Serangkaian Acara Merti Dusun ini mulai dari Ziarah ke makam Mbah Jogoyudo yang berada di Pasarean Santren dan Ziarah di Pepunden Tunggul Wulung.

Tradisi Merti Dusun Saparan


Kemudian dilanjut dengan acara ujud-ujud slametan,yaitu memperkenalkan kepada generasi muda tentang nilai-nilai atau makna di balik sesaji yang di persiapkan,yang di pimpin oleh bapak Wasito,selaku sesepuh di padukuhan Beteng. Selanjutnya Acara inti yaitu ritual Saparan yang di pimpin oleh bapak Riyanto dan doa bersama oleh ibu-ibu se-padukuhan Beteng.

Untuk acara pada malam hari adalah malam tirakatan untuk melakukan doa bersama. Malam tirakatan ini di buka oleh Ketua Panitia kemudian di lanjutkan sambutan oleh Panewu Girimulyo. Tradisi merti dusun saparan ini di hadiri oleh seluruh warga padukuhan Beteng, Karang Taruna, Perangkat Kalurahan, BPK Kalurahan Jatimulyo, Panewu Girimulyo, Babinsa, Babinkamtibmas dan perwakilan dari kelompok pemakai air dari sumber mata air sumitro.

Selanjutnya acara ditutup dengan penampilan dari kesenian jathilan dari padukuhan Beteng, Jathilan Krida Budaya.

Kategori: Event

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Halo.. ada yang bisa kami bantu...?